spanduk halaman

berita

Manfaat Minyak Atsiri Kayu Putih

Meskipun relatif kurang dikenal di dunia internasional, minyak atsiri kayu putih telah lama menjadi kebutuhan pokok rumah tangga di Indonesia. Hampir setiap rumah tangga selalu menyimpan sebotol minyak atsiri kayu putih sebagai bukti potensi pengobatannya yang luar biasa. Minyak ini digunakan dalam pengobatan herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit perut, sakit gigi, gigitan serangga, batuk, dan pilek.

2

Minyak Atsiri Kayu Putihuntuk Kulit
Meskipun kurang dikenal, minyak esensial kayu putih memiliki potensi besar sebagai bahan perawatan kulit. Minyak ini mampu mencerahkan kulit, serta melindunginya dari jerawat dan peradangan. Senyawa kimia utama yang bertanggung jawab atas banyak manfaat ini adalah 1,8 cineole. Senyawa ini memberikan minyak esensial sifat antijamur dan antimikroba, sehingga mencegah perkembangan infeksi kulit.

1,8 sineol juga efektif untuk mencegah dan mengobati kerusakan akibat paparan sinar UVA dan UVB. Sebagaimana ditegaskan oleh sebuah studi tahun 2017, senyawa ini merupakan agen kemopreventif, yang mengurangi risiko kanker kulit. 1,8 sineol menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi, mengurangi stres oksidatif dan, dengan demikian, mengurangi garis-garis halus dan kerusakan akibat sinar matahari.

Selain itu, minyak atsiri kayu putih cocok digunakan sebagai pengusir serangga karena mengandung senyawa seskuiterpena yang bersifat insektisida.

Cara penggunaan: Campurkan beberapa tetes minyak esensial Cajeput dengan minyak pembawa yang bermanfaat untuk memperbaiki kondisi kulit; minyak argan dan minyak rosehip menutrisi kulit dan tidak bersifat komedogenik. Oleskan minyak encer langsung ke kulit, atau tambahkan ke pelembap Anda untuk kulit yang lebih halus dan tenang.

 

Minyak Atsiri Kayu Putih untuk Relaksasi
Minyak esensial yang berasal dari famili tanaman Myrtle terkenal karena efek ansiolitik dan relaksasinya. Minyak esensial Eucalyptus, tea tree, dan Cajeput semuanya memiliki aroma yang menenangkan. Di antara minyak esensial tersebut, minyak esensial Cajeput memiliki kualitas yang sedikit lebih manis, sehingga meningkatkan pengalaman difusi secara keseluruhan.

Khasiat ansiolitik dalam minyak esensial kayu putih berasal dari komponen limonene dan 1,8 cineole. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal EBCAM (Evidence-Based Complementary Alternative Medicine) menyelidiki dampak menghirup limonene dan cineole terhadap kecemasan pascaoperasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan denyut jantung dan tekanan darah setelah pemberian senyawa tersebut.

Cara penggunaan: Nyalakan lilin dan tambahkan minyak esensial kayu putih, kamomil, dan lavender ke dalam diffuser Anda. Sebarkan campuran minyak esensial tersebut dan ciptakan suasana tenang dan tenteram di sekitar Anda.

 

Minyak Atsiri Kayu Putih untuk Meredakan Nyeri
Dalam pengobatan alternatif, kayu putih telah digunakan sebagai analgesik alami selama berabad-abad. Seiring perkembangan teknologi perawatan kesehatan kontemporer, muncul bukti yang mendukung penggunaan tradisionalnya. Minyak esensial kayu putih memiliki potensi anti-inflamasi dan pereda nyeri berkat kandungan terpene yang melimpah di dalamnya.

Minyak atsiri kayu putih mengandung sineol, pinen, dan α-terpineol, senyawa yang efektivitasnya telah dibandingkan dengan obat pereda nyeri bebas. Studi yang membandingkan ini menekankan mekanisme penekanan nyeri. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terpena bekerja dengan mengurangi kadar sitokin inflamasi (protein penyebab peradangan) dan mengatur aktivitas sel-sel yang memberi sinyal nyeri.

Cara penggunaan: Difusikan campuran minyak esensial Kayu Putih, lavender, dan pepermin menggunakan diffuser ultrasonik. Hindari penggunaan diffuser nebulizer karena menghasilkan kabut pekat yang dapat menyebabkan efek samping akibat menghirup uap Kayu Putih.

Jian Zhongxiang Biological Co., Ltd.
Kelly Xiong
Telp:+8617770621071
WhatsApp:+008617770621071
E-mail: Kelly@gzzcoil.com


Waktu posting: 12-Apr-2025